Perbedaan Open & Close Source
Perbedaan Open & Close Source
Kita akan membahas tentang apa yang dimaksud dengan sistem operasi Open source dan Close source, ya... sebagai anak IT mungkin kita perlu mengetahui dan memahami tentang dunia IT, dibawah ini adalah pembahasan tentang keduanya.
1. Open Source
Open
source adalah perangkat lunak dimana kode program terbuka dan disediakan oleh
pengembangnya secara umum agar dapat dipelajari, diubah atau dikembangkan lebih
lanjut dan disebar luaskan. Jika ada pembuat perangkat lunak yang tidak mengizinkan
kode programnya diubah atau dimodifikasi, maka bukanlah disebut sebagai open
source walaupun kode program dari perangkat lunak tersebut tersedia.
Open source (kode program terbuka) dipopulerkan tahun 1998. Sejarah perangkat
lunak open source lahir sejak kultur hacker berkembang di
laboratorium-laboratorium komputer di universitas-universitas Amerika seperti
Stanford, Berkeley, Carnegie Mellon, dan MIT pada tahun 1960-an dan
1970-an.Sistem operasi open source dinggap menguntungkan, khususnya oleh para
pengguna open source. Beberapa keuntungan dan kerugian dari open source :
Keuntungan
1. Banyak tenaga (SDM) yang
berperan mengerjakan proyek
2. Kesalahan (bugs, error) lebih
cepat ditemukan dan diperbaiki
3. Kualitas hasil lebih terjamin
karena komunitas melakukan evaluasi
4. Lebih aman
5. Hemat biaya
6. Tidak mengulangi development
Kekurangan
1. Kurangnya SDM yang dapat
memanfaatkan open source
2. Tidak adanya proteksi terhadap
HAKI
Contoh Sistem operasi yang termasuk Open Source adalah
- Linux:Ubuntu,
Red Hat, Mandriva, CentOS, Fedora, Blankon, OpenSUSE, Clear OS Open
BSD dan Free BSD
- Open
Solaris dan Solaris
- Android
2. Closed Source
Close Source adalah Sistem operasi yang codenya tidak dibuka untuk umum,
pemilik code yang close source bisa membagi source codenya melalui lisensi
dengan gratis maupun membayar. meskipun gratis, lisensi tertentu bisa membuat
sebuah sistem operasi tidak sepenuhnya open source. Misalnya jika lisensi
tersebut ada larangan untuk memodifikasi code, maka sistem operasi ini tidak
open source.
Keuntungan Closed Source
1. Kestabilan sistem terjamin
karena ada penangung jawab resmi.
2. Support langsung dari pemilik
aplikasi /program.
3. Mudah mendapatkan sertifikasi.
4. Lebih mudah digunakan /
dipelajari / dipahami karena mayoritas pengguna menggunakannya ( pada daerah
tertentu ).
Kekurangan Close Source
1. Tidak ada support khusus /
langsung dari pembuat (developer).
2. Celah yang terbuka, bisa
dimanfaatkan untuk pengambilan informasi.
3. Sosialisasi pemakaian, agak
sulit, karena umumnya pengguna menggunakan close source (e.g.Windows),hanya
pada daerah tertentu).
4. Sulit untuk mendapatkan
sertifikasi.
5. Adanya lisensi yang
mengharuskan pengguna untuk menyediakan dana /financial.
6. Pengembangan terbatas.
7. Diperlukan antivirus.
8. Aplikasi umumnya tersedia
berbayar.
9. Deteksi kelemahan aplikasi
menunggu feedback dari pengguna
Comments
Post a Comment